Mitsubishi Motors tengah menapaki era elektrifikasi dengan melakukan produksi kendaraan listrik (EV) secara lokal di Indonesia. Ini merupakan langkah strategis dan sejarah pertama bagi Mitsubishi, menjadikan Indonesia sebagai basis produksi EV pertama di luar Jepang. deposit qris Berikut ulasan lengkap mengenai jadwal dan strategi di balik inisiatif ini.
Produksi Perdana Minicab EV (L100 EV)
Pada Desember 2023, Mitsubishi Motors mengumumkan bahwa mereka telah memulai produksi Minicab EV (dengan kode L100 EV di Indonesia), sebuah kendaraan niaga listrik kelas kei‑car, di fasilitas PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) di Bekasi, Jawa Barat. Ini adalah produksi lokal kendaraan listrik pertama Mitsubishi di luar Jepang. Penjualan L100 EV ditargetkan dimulai pada kuartal IV tahun fiskal 2023, yaitu antara Oktober dan Desember 2023.
Minicab EV menonjol dengan sistem kelistrikan dari i‑MiEV —EV produksi massal pertama di dunia— serta desain monobox, baterai di lantai tengah, dan pusat gravitasi rendah yang mendukung stabilitas dan ruang kargo optimal.
Kapasitas dan Infrastruktur
Fasilitas MMKI memiliki kapasitas produksi sekitar 220.000 unit per tahun. Mitsubishi juga meningkatkan investasi sebesar Rp 5,7 triliun pada Agustus 2023, dengan tujuan menaikkan kapasitas total produksi hingga 250.000 unit pada 2024, termasuk lini EV.
Produk Lain: Fokus pada EV Komersial dan Hybrid
Hingga akhir 2024, MMKSI menyatakan fokus mereka hanya pada minicab EV. Rencana produksi EV penumpang (BEV) lainnya belum dibahas lebih lanjut, meskipun ada peluang kendaraan hybrid (HEV) menyusul insentif PPnBM 3% dari pemerintah.
Pada Desember 2024, Mitsubishi menyatakan berminat memperluas produksi mobil hybrid di Indonesia setelah insentif pajak meningkatkan daya tarik HEV.
Strategi Pengembangan ASEAN
Mitsubishi memposisikan Indonesia sebagai pusat produksi EV ASEAN untuk memenuhi permintaan pasar regional dan mendukung target netral karbon. Ekspor juga menjadi perhatian; selain EV, Mitsubishi berencana mengekspor model seperti Pajero Sport dari Indonesia ke beberapa negara di kuartal IV tahun fiskal 2023.
Alasan Produksi Lokal
-
Dukungan Pemerintah RI: Melalui insentif, pajak yang kompetitif, dan program elektrifikasi, memikat investor global seperti Mitsubishi.
-
Efisiensi Biaya dan Rantai Pasok: Produksi lokal memungkinkan efisiensi biaya impor, logistik, dan memungkinkan pengembangan sumber komponen regional.
-
Komposisi Produk Sesuai Kebutuhan Lokal: L100 EV dirancang sebagai kendaraan komersial ringan—tepat untuk bisnis logistik dalam kota, pengiriman kecil, dan kebutuhan usaha mikro.
Tantangan dan Pandangan ke Depan
Meskipun produksi L100 EV sudah berjalan, penjualan hingga Oktober 2024 hanya mencatat 46 unit, menunjukkan adopsi EV niaga masih rendah. Mitsubishi belum menyampaikan rencana BEV lanjutan untuk pasar domestik Indonesia, dan untuk model lainnya masih dalam diskusi aliansi dengan Nissan dan Honda. Investasi lebih lanjut untuk HEV dan kemungkinan pengembangan baterai lokal dapat menjadi langkah selanjutnya, didorong oleh insentif pemerintah dan tekanan kompetitif dari pabrikan lain.
Kesimpulan
Langkah Mitsubishi memproduksi L100 EV secara lokal sejak Desember 2023 adalah tonggak penting bagi industri otomotif Indonesia dan strategi elektrifikasi Mitsubishi. Jadwal distribusi kuartal IV 2023 dan investasi besar menandakan komitmen kuat. Namun, tantangan adopsi pasar dan ketidakjelasan tentang BEV penumpang menuntut kerja sama pemerintah, pengembangan infrastruktur, dan perluasan ekosistem EV. Bila terus berlanjut, investasi selanjutnya di HEV dan teknologi baterai bisa memperkuat posisi Mitsubishi di pasar ASEAN dan domestik.